
Ada seorang bijak berkata:
"Hitup ini indah hidup ini begitu menakjubkan, akan tetapi kita manusia terlalu rewel dan penuh syarat sehingga hidup itu terasa berat, sulit dan menyengsarakan."
Rasanya ungkapan tersebut mengandung kebenaran yang hampir sama dengan kisah berikut ini:
Apapun yang Terjadi Patut Disukuri
Hilangnya jari Raja tidak membuatnya berhenti dari kegemarannya untuk berburu. Suatu ketika Raja berburung di hutan belantara dengan penasehatnya yang baru, namun Raja dan penasehat barunya terpisah dari rombongannya dan tersesat. Ditengah-tengah perjalanan mereka mencari jalan, mereka dicegat dan ditawan oleh suku primitif untuk kemudian dipersembahkan pada dewa. Akhirnya mereka dimandikan sebelum dikorbankan, dan saat itu juga diketahui kalau Raja ini cacat, merekapun langsung melepaskan sang Raja begitu saja karena kecacatannya. Dan menggunakan penasehat baru sang Raja sebagai korban mereka.
Setelah lepas dari tahanan orang-orang suku primitif, sang Raja langsung bergegas pulang dan menemui penasehat lamanya "Hai penasehatku benar ucapanmu, apapun yang terjadi patut disukuri. Aku kesini untuk membebaskanmu dan mohon maaf padamu karena telah mengabaikan nasehatmu". Setelah sang Raja melepaskan penasehat lamanya, sang Raja lantas mendekap erat penasehatnya serambi diiringi tetesan air mata dan tiada hentinya mengucap sukur . Sang Raja pun menceritakan dengan lengkap semua peristiwa yang telah terjadi. Mendengar cerita sang Raja, penasehat lama sang Rajapun langsung berlutut serambi berkata "Wahai Raja aku juga sangat bersukur padamu karena engkau telah memenjarakanku, seandainya engkau tidak memenjarakanku niscaya aku lah yang akan dikorbankan oleh mereka".
Dari kisah ini bisa kita ambil pelajaran bahwa apa yang terjadi pada kita, apa yang menimpa pada kita jangan dihadapi dengan pikiran negatif, hawa nafsu, atau emosional tapi hadapilah dengan pikiran positif dan sukurilah apapun yang menimpa pada kita karena dari setiap musibah pasti ada hikmahnya.
0 komentar:
Posting Komentar